Cerita Tragis Laurie Cunningham Striker Kulit Hitam Nomor 9 di Real Madrid [Facebook Real Madrid CF – Los Blancos Central]
Kylian Mbappe resmi jadi striker anyar di Real Madrid. Di Los Blancos, Mbappe akan kenakan nomor punggung 9. Nomor yang pernah dikenakan sejumlah legenda Madrid.
Sebelum dipakai Mbappe di musim ini, nomor 9 digunakan oleh striker Prancis lainnya, Karim Benzema. Nomor ini juga pernah dipakai oleh Cristiano Ronaldo hingga striker berkulit hitam bernama Laurie Cunningham.
Laurie Cunningham merupakan pemain asal Inggris pertama yang bermain di Real Madrid. Namun perjalanan karier Cunningham di Madrid terbilang tidak terlalu moncer.
Ia dua kali dipinjamkan ke dua klub yakni Manchester United dan Sporting Gijon sebelum akhirnya dilepas Real Madrid ke Marseille.
Baca Juga: Luka Modric Belum Mau Pensiun! Bela Real Madrid Hingga 2025
Laurie Cunningham lahir di London pada 8 Maret 1956. Awal kariernya dimulai saat ia bermain di Leyton Oritent pada 1974.
Menariknya sebelum bergabung di Leyton, Cunningham berhasrta bisa bergabung ke Arsenal. Sayang klub Meriam London itu menolaknya. Kubu Arsenal menganggap skill Cunningham biasa-biasa saja.
Keputusan Arsenal terbilang keliru, Cunningham tunjukka kelasnya saat ia bermain di Leyton. Penampilannya impresif dan membuat klub West Bromwich Albion meminangnya.
Kala itu, ia gabung ke West Bromwich Albion bersama dengan pemain kulit hitam lainnya, Cyrille Regis.
Untuk informasi, di era itu, keberadaan pemain kulit hitam kerap jadi sorotan media dan publik. Perilaku rasisme kerap diterima oleh pemain kulit hitam.
Baca Juga: Baru Rekrut Kylian Mbappe, Real Madrid Boyong Striker Brasil: Los Galaticos Jilid 3?
Bahkan saat Leyton di era kepelatihan Ron Atkinson sempat menurunkan tiga pemain kulit hitam di starting line up, mereka adalah Cunningham, Regis dan Brendon Batson, keputusan ini langsung jadi sorotan media Inggris.
Cerita Tragis Laurie Cunningham Striker Kulit Hitam Nomor 9 di Real Madrid [Facebook Real Madrid CF – Los Blancos Central]
“Ini untuk kedua kalinya tim papan atas Inggris secara bersamaan menurunkan tiga pemain kulit hitam, klub pertama ialah West Ham saat melawan Tottenham pada April 1979,” ulas salah satu media Inggris seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (18/7/2024).
Ron Atkinson pun punya julukan tersendiri untuk ketiga pemain kulit hitamnya, yakni Three Degrees yang diambil dari trio penyanyi soul asal Amerika Serikat.
Perfomance bersama WBA membuat kepincut Real Madrid. Di WBA, Cunningham mencetak 21 gol dari 86 caps di semua kompetisi.
Pada musim panas 1979 jadi hari bersejarah untuk Cunningham. Ia akhirnya menerima lamaran dari Madrid dengan mahar 950 ribu poundsterling.
Cunningham pun jadi pemain Inggris pertama yang membela Real Madrid. Keputusan Madrid tepat, di laga debutnya, Cunningham langsung mencetak brace alias dua gol.
Sayang awal manis itu tak berlangsung lama. Cedera jadi faktor yang membuat sinar Cunningham di Bernabeu meredup. Di awal musim di LaLiga Spanyol, Cunningham menderita cedera patah jari kaki.
Saat final Liga Champions 1981, Cunningham sudah sembuh dari cedera. Sayang hal itu tak bisa membantu Real Madrid. Melawan Liverpool di final, Los Blancos menyerah 0-1.
Memasuki musim 1981-82, Cunningham kembali mengalami cedera paha. Di awal musim itu, praktis Cunningham hanya bermain tiga kali di LaLiga dan tidak bisa mencetak gol.
Cunningam benar-benar mengalami mimpi buruk bermain di Real Madrid. Cedera yang terus dialaminya membuat perfomancenya menjadi cibiran.
Meski begitu, ia memberikan gelar Copa del Rey sebanyak tiga kali dan juara LaLiga musim 1979/1980. Frustasi dengan penampilannya di Madrid, Cunnigham akhirnya dipinjam ke Manchester United pada musim 1983.
Di Old Trafford, Cunningham bertemu kembali dengan mantan pelatihnya di WBA, Ron Atkinson. Namun sisa cedera yang dialami di Madrid membuatnya tak bisa berkontribusi besar untuk Manchester United.
Ron Atkinson hanya memberikan kesempatan sebanyak 5 pertandingan untuk Cunningham. Pemain berposisi winger itu hanya mampu membalasnya dengan catatan 1 gol.
Gagal di United, Cunningham kembali ke Spanyol dan dipinjamkan ke Sporting Gijon hingga akhir musim 1984. Di awal musim 1984/1985, Cunningham akhirnya dilepas permanen Real Madrid ke Marseille.
Kariernya terus meredup di akhir 1980-an. Setelah sempat membela Leicester City, Cunningham tercatat membela klub kecil seperti Wimbledon FC dan Royal Charleroi.
Pada akhir 1980-an, Cunningham kembali ke Spanyol dan membela Rayo Vallecano. Nahas, Cunningham yang masih berusia 33 tahun mengalami kecelakaan maut di Madrid.
Pada 15 Juli 1989, Cunningham yang sedang mengendarai mobil ke Madrid mengalami kecelakaan. Ia tewas di lokasi kejadiann dan meninggalkan istri dan anak.
Sepak bola bukan hanya sekedar olahraga di Indonesia, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya. Fenomena “nonton bareng” atau “nobar” menjadi momen penting di mana penggemar sepak bola berkumpul untuk mendukung tim kesayangan mereka, terutama saat pertandingan besar seperti Piala Asia U-23 2024. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari kegiatan nonton bareng bola live, termasuk aspek legal dan etika, serta risiko keamanan dan privasi yang perlu diperhatikan.
APAKAH JALALIVE ITU GRATIS ?
JALA LIVE JUGA MENYEDIAKAN STATISTIK BOLA YANG SEDANG TAYANG LANGSUNG SEPERTI JUMLAH CORNER, PENALTI, KARTU MERAH DAN LAINNYA.
Jala Live website pertama kali yang ada di indonesia yang menanyangkan siaran langsung pertandingan sepak bola yang tidak bayar alias gratis loh!
Selamat datang di Jalalive, kami menyediakan siaran langsung dengan kualitas grafis apik, lancar jaya tanpa gangguan! kami terus meningkatkan layanan untuk anda, selamat menonton!
JalaLive Berkomunikasilah dengan host cantik, analisis pertandingan terbaru bersama host handal! Pengguna ponsel dapat meraih kupon hadiah spesial.
Tanpa login kamu bisa langsung mengakses dan menonton siaran langsung yang ada, tetapi jika kamu ingin interaksi dengan host Jala Live wajib membuat akun dan itu juga sangat mudah, setelah mempunyai akun kamu bisa melakukan intertaksi langsung dengan host yang ada.
Jala Live menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi penonton dengan fitur-fitur canggih dan kualitas siaran yang jernih. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan berbagai pilihan kanal siaran yang dapat disesuaikan dengan preferensi Anda.
Dengan kata lain, Jala Live memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk menikmati pertandingan sepak bola favorit Anda tanpa perlu meninggalkan kenyamanan rumah Anda.